JAKARTA-Di Indonesia, khususnya Jakarta, arti jilbab kini sudah mengalami perluasan makna. Jilbab sudah bertransformasi menjadi busana yang tak kalah trendy, fashionable, dan selalu mengikuti mode. Jilbab juga sudah menjadi ajang bisnis dengan market yang cukup besar. Di era Rasullullah, kono jilbab memiliki makna busana yang menutup seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga kaki.
Arti kata jilbab ketika Alquran diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang dipakai lapisan yang kedua oleh perempuan dan semua pakaian perempuan. Itu adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma’ani. Namun dalam perkembangannya, di Indonesia masa kini atau di beberapa negara lainnya, jilbab adalah bagian dari busana muslim yang menutup kepala hingga dada.
Meski dari perut ke bawah memakai jeans ketat sekalipun, sudah dianggap berjilbab. Trend busana jilbab sudah menjadi bisnis yang tak kalah menariknya. Bahkan, berbagai rumah busana dan butik khusus jilbab dan pakaian muslim juga marak di tanah air. Mengenakan jilbab bukan berarti perempuan tidak bisa tampil modis.
Hal ini salah satunya disampaikan mantan model Ratih Sanggarwaty atau lebih dikenal dengan Ratih Sang. ”Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, Allah mengizinkan saya meraih hidayah-Nya hijrah memakai kerudung pada tahun 2000.
Sejak itu, memakai kerudung tak lagi terlihat kampungan, ketinggalan mode dan dapat menjadi 'in' di semua tempat dan kesempatan,” ujarnya. Bahkan dengan mendapatkan hidayah semacam itu, Ratih juga berhasil meyakinkan teman selebriti lainnya untuk menutup auratnya. ”Dengan izin Allah Ta’ala beberapa selebritis teman saya, Cici Tegal, Okky Asokawati, Saskia Mecca, Auk Murat, Sandrina Malakiano dan Inneke Koesherawati juga berhijrah memakai kerudung,” katanya.
Kepiawaiannya berhasil membuat busana muslim yang dikenakannya selalu terlihat gaya dan sesuai syariat. Bahkan dengan pengetahuannya soal berbusana muslim ini membuatnya membuka butik busana muslim beberapa tahun lalu. Ratih yang kini aktif sebagai politisi ini juga membuat gerai waralaba dan membuat kelas khusus. ”Bukan hanya menjual busana muslimah, kita juga akan mengedukasi bagaimana cara mengenakan kerudung yang bagus, stylish dan juga nyaman,” tandasnya.
Dalam gerai waralabanya di kawasan Kemang ini, terdapat koleksi-koleksi busana muslimah. Sebelumnya, Ratih sudah memiliki butik di kawasan Radio Dalam, namun menurutnya dia sering menerima keluhan bahwa harganya terlampau mahal. ”Saya buat waralaba, karena banyak permintaan dari daerah. Pada mengeluh mahal, jadi saya pikir diwaralabakan saja, dengan harga yang lebih terjangkau.
Saya ingin orang-orang di daerah bisa membelinya juga,” ungkap wanita kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 8 Desember 1962 itu. Ratih menyadari, sebagai fashion icon busana muslim, tentu semua yang dia pakai menjadi sorotan lalu ditiru. Karenanya dia juga sudah membuat beberapa buku yang berkaitan dengan kerudung seperti kerudung cantik, kerudung praktis dan kerudung anggun.
Sejak tidak lagi berlenggang lenggok di atas catwalk, Ratih banyak membagi ilmunya soal memilih dan mengombinasikan kerudung. ”Saya ingin membuat wanita menjadi lebih colourfull karena kalau warna cerah menjadi senang dan percaya diri.
Mereka harus mempelajari warna yang baik untuk kulitnya, kalau penampilannya ada dua warna bisa memakai kerudung satu atau dua warna tapi harus sewarna. Setiap hari saya memakai model kerudung dan inovasi warna baru yang membuat hidup saya bergairah,” tandasnya.
Cantik dan Sehat
Artis Zaskia Mecca, mengaku kepercayaan dirinya naik karena memakai jilbab. Perempuan kelahiran Jakarta, 8 September 1987 ini mengggunakan jilbab sejak lulus SMA. Saat karirnya mulai bersinar di dunia hiburan, diapun tidak ada niat melepas jilbab.
"Yang penting itu niat, kalau kita yakin bahwa menggunakan jilbab berdampak positif bagi kita ya kita harus menjalaninya dengan santai, dan sebagai umat muslim saya meyakini hal itu," kata Zaskia Mecca Kepada INDOPOS. Untuk menggunakan jilbab memang dibutuhkan keyakinan dan kemauan yang sangat besar. Sebab perempuan yang tidak terbiasa dengan menggunakan jilbab pasti merasa tidak percaya diri.
Akan tetapi, semua itu akan hilang dengan sendirinya. Sebaliknya saat mereka tidak menggunakan jilbab, terasa ada sesuatu yang kurang. "Karena saya senang, makanya saya berjilbab, buat aku jilbab adalah identitas saya,"kata istri sutradara Hanung Bramantyo itu. Apalagi, lanjut dia, jilbab juga bisa menjadi benteng untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Tidak mungkin dengan menggunakan jilbab, kaum hawa bisa seenaknya pergi ke lokasi-lokasi yang
memang tidak diperuntukan mereka. "Banyak yang aku dapat saat memutuskan menggunakan jilbab," terang perempuan yang kerap mendapatkan peran sebagai perempuan berjilbab di hampir semua film yang dilakoninya itu.
Setiap menggunakan jilbab, ibu dari Kanna Syabilla Bramantyo tersebut tidak pernah 'neka-neko'. Dia berusaha memilih jilbab yang nyaman di pakai dan sesuai dengan busana yang digunakannya.
Sebab, banyak perempuan yang terlalu berlebihan dalam menggunakan jilbab. Sehingga, penampilanya terkesan biasa. " Aku suka yang simple, dan tidak terlalu rapat dan mengikat kepala, apalagi. Ditambah beragam pernak-pernik, ehmmm..ngak saya banget," kata perempuan berdarah Sunda-Minang-Aceh-Jerman yang anti dengan high heels ini.
"Penampilan itu mengambarkan karakter seseorang, siapa dia, seperti apa dia," tegasnya. Sementara itu fashion designer Riny Suwardi mengemukakan, pengunaan jilbab dan kerundung memang menjadi trend fashion bagi kaum hawa. Beragam motif dan desain mode jilbab hampir tiap hari bermunculan di sejumlah rumah mode. Harga yang dibandrol pun beragam, tentunya semuanya tergantung dari bahan yang digunakan.
"Setiap bahan yang digunakan untuk kerudung itu ada kekurangan dan kelebihan," kata pemilik rumah mode Riny Suwardy di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta, kemarin (4/9). Di antarannya jilbab yang mengunakan bahan kaos, meski nyaman dan banyak dipakai bahan kaos lebih cepat mulur setelah berulang kali dicuci. Selanjutnya Lycra atau spandex.
Bahan ini, terang dia, sangat nyaman dipakai karena tidak panas dan lentur sekali. "Ada yang memiliki efek kilap ada yang tidak. Selain nyaman, perawatan bahan ini juga mudah. Cukup dengan dicuci biasa dan dikeringkan di bawah matahari," paparnya. Selain itu ada jilbab yang menggunakan bahan dari sutra, voile, dan chiffon. Hanya saja jika memilihan bahan sutra hindari bahan dari sutra organdi yang kaku.
"Kalau bahan voile nyaman sekali untuk pemakaian siang hari. Namun pada bagian leher agak sulit dibentuk karena seratnya yang tidak lentur," katanya. Tidak hanya bahan, untuk mendapatkan penampilan yang cantik, penggunaan jilbab pun harus disesuaikan dengan bentuk wajah. "Untuk urusan warna dan gayanya terserah selera,"tegasnya.
Sumber : Indopos.co.id
Categories:
Mode.