7 Banksawan


Wajah megapolitan Jakarta, Hari demi hari dihadapkan pada sampah. Setiap hari warga jakarta beraksi menebarkan kebusukan dengan membuang sampah 6000 ton pehari. Sesungguhnya kita telah melampaui batas, dan kita senantiasa menanggung akibat perbuatan kita sendiri, yang mengakibatkan bau menyengat, bankir dimana-mana, air sungai hitam pekat, dan mendatangkan silih berganti. Seiring dengan perjalanan waktu, dalam pengelolaan lingkungan, kondisi yang sangat memperihatinkan dari hulu sampai hilir belum ada pengelolaan yang terpadu, sehingga didirikanlah BANK SAMPAH.

Oleh karena itu berkat inisiator dari Sigit Prawito dan Erwin Affandi selaku Pemuda Rw 07, mengajak Bapak Ketua Rw 07 Bapak Drs Sarwadi dan para RT, untuk pengelolaan sampah mulai dari hulu yaitu sampah rumah tangga dengan pemilahan sampah organik (basah) dan sampah an-organik (kering). Serta memanfaatkannya yaitu sampah basah untuk kompos dan yang terbaru untuk biogas dan sampah kering untuk kerajinan daur ulang dan dijual ke pabrik/pengepul (plastik, kertas, botol, besi, dls).

Setelah dilakukan pemilahan dan memanfaatkannya, persoalan muncul kembali, yaitu untuk sampah an-organik belum ada yang mengelola dengan serius atau membelinya yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan atau bisnis tetapi bagaimana masyarakat mempunyai nilai tambah dari aspek lingkungan (bersih dan sejuk), Aspek sosial (kegotong-royongan/kepedulian muncul) dan aspek ekonomi (penambahan pendapatan) dengan adanya transaksi sampah an-organik tersebut akhirnya beridirilah Bank Sampah Rawa Kuning 07 atau disingkat 7 BANKSAWAN.
  
MAKSUD DAN TUJUAN
  • Membantu Pemerintah dalam mengatasi mengurangi sampah di Ibu Kota Jakarta.
  • Mengaktifkan peran seta masyarakat mulai dari level bawah RT/RW, lembaga-lembaga yang ada di Rawa Kuning seperti sekolah, pasar/perdangan, perkantoran, perusahaan dan lain-lainya untuk mengurangi sampah dan menjadikan sampah tersebut bermanfaat dari aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.
  • Membantu mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah dengan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung.
  • Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat/rumah tangga.
  • Membangun kesadaran di masyarakat tentang pentingnya memilah, mengelola sampah dan menjadikannya sebagai barang yang bernilai ekonomis guna memberikan tambahan penghasilan.
  • Memberikan pinjaman atau pembelian sembako pada masyarakat yang membutuhkan dengan pengembalian dan pembayaran dalam bentuk sampah yang layak jual dengan dengan bergabung dengan Bank Sampah Rawa Kuning 07.
MOTTO :     

            “ Dari warga untuk warga”

PARADIGMA :

"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis."           

VISI :
    MENUJU Rawa Kuning YANG BER-
    “BERSIH DARI SAMPAH”
    “BERPEPOPOHONAN”
    “BERMANFAAT AKIBAT PENGELOLAAN SAMPAH”


MISI :
PENGELOLAAN SAMPAH SAMPAI BERSIH DENGAN KEGIATAN :

  • PENGOMPOSAN DAN BIOGAS PADA SAMPAH ORGANIK 
  • PEMBUATAN KERAJINAN PADA SAMPAH AN-ORGANIK 
  • MEWUJUDKAN KESEJUKAN DENGAN PENANAMAN POHON DAN TERHINDARI POLUSI BAU DARI SAMPAH DAN SEHAT LINGKUNGANNYA
MEMANFAATKAN SAMPAH UNTUK :
  • MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT
  • MENGURANGI PENGANGGURAN TERUTAMA MASYARAKAT KECIL
  • MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT AKIBAT MANFAAT SAMPAH
Mari bersama-sama untuk saling peduli, 
Agar semua sampah tidak jadi masalah. 
Semua sampah bisa bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.

Categories:

Leave a Reply